Membaca Ulang Privilege



Oleh: Wahyu Khairul Ichsan

    Akhir-akhir ini kita sering kali mendengar istilah privilege dalam kehidupan sosial terutama dalam kehidupan maya. Namun apa itu privilege? Privilege dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)(i) diartikan sebagai hak istimewa yang melekat pada seseorang yang hidup dalam kelompok sosial tertentu. Sementara dalam American Heritage Dictionary diartikan sebagai berikut :"A special advantage, immunity, permission, right, or benefit granted to or enjoyed by an individual, class, or caste"(ii). Singkatnya privilege adalah tersebut sebuah keuntungan khusus dan manfaat yang diperoleh seorang individu.
    Secara umum privilege dapat kita artikan sebagai sebuah kelebihan yang hanya dimiliki oleh satu orang atau sekelompok orang. biasanya karena kedudukannya atau karena jumlah kekayaannya. Selain itu, privilege adalah kesempatan untuk melakukan sesuatu yang istimewa atau menyenangkan. Contoh ilustratif yang dipahami orang-orang tentang privilege dalam kehidupan sosial seperti "Saya memiliki privilege bertemu dengan Presiden, "Saya memiliki privilege untuk bisa berkuliah di salah satu kampus terbaik di dunia atau kuliah di luar negeri."
    Contoh lainya dalam kehidupan nyata manusia, ada seorang pengusaha sukses dan memiliki banyak cabang usaha di berbagai wilayah, anggap saja secara kekayaan sudah tidak terbatas. Suatu hari tanpa gejala apa pun ia tetiba pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. Dokter memvonis pengusaha tersebut sebagai penderita penyakit yang berbahaya dan diharuskan untuk tidak memakan nasi putih lagi dan makanan berlemak lainnya termasuk juga kopi. Padahal pengusaha tersebut sangat menyukai makanan gorengan dan kopi.
    Sedang kisah anak lainnya, terdapat orang lain yang hidup sederhana di suatu desa, ia petani dengan keterbatasan finansial namun merasa cukup meski dilihat dari harta ia jauh dibanding dengan pengusaha dalam kisah di atas. Kehidupan petani ini jauh dari modern. Meski diusianya yang sepuh, ia sehat tanpa memiliki penyakit yang serius tanpa menjauhi makanan yang disuka semisal gorengan, ngopi dan ngerokok. la sangat bersyukur dan merasa cukup dengan segala keadaan tersebut.
    Dari beberapa kisah tersebut bisa kita bandingkan keadaan mana yang harus kita syukuri. Bergelimang harta namun nikmat makan dicabut, atau hidup sederhana dengan nikmat makan dan sehat. Sering kita memandang dan tersilaukan nikmat Tuhan itu hanya terbatas pada materi dan hal tersebut termasuk juga hak istimewa atau privilege.

Privilege dalam Pandangan Islam
    Pada hakikatnya privilege bukan hanya tentang materi atau kekayaan yang diwarisi tapi juga kesempatan atau sesuatu yang membuat kita bangga dan tentunya hal tersebut bisa diciptakan oleh siapa pun. Coba kita telisik privilege dari sisi pandangan Islam, Dalam Islam tidak ada privilege atau hak istimewa secara material, Sebagaimana pesan Nabi Muhammad mengatakan bahwa makhluk terhebat atau yang memiliki hak istimewa adalah mereka yang paling bertakwa kepada Allah SWT dari bangsa dan etnis yang berasal dari mana pun. Tausiyah terakhir kanjeng Nabi menghancurkan dan telah merontokkan hegemoni etnisitas, hegemoni suku dan hegemoni atas nama apapun yang sebelumnya diagung-agungkan. Pesan terakhir sang Nabi adalah upholding Islam as religion of equality and emphasizing islam as religion on ethics.

Lalu, apa Sebenarnya Privilege?
    Apakah sebagai manusia kita tidak memiliki privilege? Kita bukan tidak memiliki keistimewaan. Kita hanya tidak menyadari betapa berharganya diri ini sejak terlahir dan terpilih sebagai manusia yang menjadi khalifah Allah di bumi. Masing-masing kita memiliki privilage yang berbeda dengan orang lain, Terlahir dari orang. yang bergelimang harta maupun tidak, kita semua sama-sama manusia dengan keistimewaan yang berbeda. Tuhan pernah berfirman dalam QS. Al-Isra:70, "Dan Sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu adam dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna." Ayat tersebut merupakan bukti kebaikan Tuhan dengan mengangkat derajat manusia di, banding makhluk lainnya.
    Seperti Firman Tuhan dalam QS. Al-syam: 7- 10, "Demi jiwa serta penyempurnaan (cintaan)Nya, maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya. Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu). Dan sungguh rugi orang yang mengotorinya." Bila manusia berilmu ada pula privilege lain dari Tuhan yang membuatnya lebih mulia di banding manusia lainnya.(iii)
    Ayat tersebut menegaskan orang yang berilmu dengan yang tidak memiliki ilmu memiliki derajat yang berbeda. Baik di dunia maupun di akhirat. Semakin tinggi ilmu seseorang semakin ia menjadi dekat dengan Tuhan, Ilmu membuat seseorang takut dan memahami ke Maha Esaan Tuhan atas dunia dan segala ciptaan-Nya. Atas ke-Maha Agungan Tuhan, mengapa kita masih merasa tidak memiliki privilege? Adakah manusia menjadi lebih hina dibanding lainnya hanya karena ketidakmampuannya dalam memiliki materi padahal ia memiliki keistimewaan yang tidak disadari.
    Kemampuan dan kreativitas kita jarang orang lain mampu melakukannya. Jadi, stop membandingkan diri dengan pencapaian orang lain. Kita memiliki privilege berbeda. Mari kenali diri apa yang bisa dilakukan dan dikembangkan. Sebab diantara orang-orang yang sukses dan terkenal, mereka memulainya dengan proses yang panjang tidak secara instan. Berbicara soal privilage maka tidak bisa lepas juga dengan value (nilai) yang dimiliki oleh seorang individu, nilai bisa diciptakan oleh siapapun, dari belahan dunia manapun. Dengan nilai itulah menjadikan kita berharga dan memiliki privilege tersendiri.[]

Referensi

[i] gaya.tempo.co/amp/1466606/cara-gunakan- privilege-atau-hak-istimewa-dengan-benar
[ii] Privilege-american-heritage-dictionary-entry.ahdictionary.com
iii] www.ngopibareng.id/read/islam-tak-pernah-berikan-privilege-untuk-etnis-dan-klan-tertentu-265740


Baca artikel menarik lainnya di Buletin INTIinspira

Download melalui link berikut






Link 1




Link 2



Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url

Artikel Relevan