Stop Insecure Kita Semua Bernilai dan Berharga
Oleh: Nurul Aflah*
Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Yang Maha Kuasa dengan bentuk yang sesempurna mungkin di antara makhluk hidup lainnya. Namun, mengapa masih banyak manusia yang tidak menyadari hal tersebut. Kita semua sebenarnya mengetahui jika tentunya tiap individu memiliki kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada dirinya, akan tetapi dia malah menganggap kekurangan yang terdapat pada dirinya itu adalah aib alias hal yang, tidak patut diwajarkan.
Manusia cenderung melupakan banyak hal saat mengalami kegagalan, kita terus-terusan bersikap untuk menjadi manusia yang paling sempurna yang mana sebenarnya kita menyadari bahwa kesempurnaan itu tidak ada, karena kesempurnaan sesungguhnya hanyalah milik Yang Maha Kuasa.
Kita seringkali malu untuk mengakui kegagalan dalam diri bahkan sampai menyebabkan perasaan tidak aman dan cemas.
Perasaan tidak aman atau lebih dikenal dengan kata insecure adalah perasaan di mana kita merasa tidak aman, malu, kurang bahkan tidak percaya diri terhadap diri sendiri.
Menurut Abraham Maslow insecure adalah suatu keadaan di mana seseorang yang merasa tidak aman, menganggap dunia sebagai sebuah hutan yang mengancam dan kebanyakan manusia berbahaya dan egois.
Rasa tidak aman atau insecure sendiri bisa terjadi pada diri setiap orang disaat sedang merasa kekurangan, malu, bersalah, bahkan sampai rasa tidak mampu akan melakukan sesuatu.
Secara umum perasaan insecure muncul berkaitan dengan diri sendiri (inner circle), social (social circle), dan realita kehidupan (outer circle). Adapun perasaan insecure yang muncul dari diri sendiri, yaitu :
Rendah Diri
Perasaan rendah diri mungkin sikap yang bagus, akan tetapi jika berlebihan itu malah berakibat buruk terhadap diri sendiri. Orang yang rendah diri berlebihan cenderung merasa bahwa dirinya tidak bisa atau malah tidak pantas untuk segala hal.
Ketakutan
Rasa takut biasanya timbul akibat adanya ancaman, sehingga membuat orang cenderung menghindar bahkan memilih untuk tidak melakukannya. Rasa takut berasal dari kecemasan yang berlebihan dan tidak dapat dikendalikan.
Kecemasan
Kecemasan didefinisikan sebagai perasaan campur aduk, di mana seseorang merasa takut, kebingungan, dan bahkan lost control terhadap dirinya. Kecemasan berasal dari ketakutan dan keprihatinan tidak mendasar terhadap diri sendiri akan masa mendatang.
Selanjutnya perasaan insecure yang disebabkan oleh sosial yaitu lingkungan sosial, efek bullying, perasaan kesepian, dan kurangnya dukungan. Lingkungan sosial dapat meliputi lingkungan internal dan ekternal.
Lingkungan sosial internal yaitu lingkungan keluarga, sebagaimana keluarga adalah kelompok sosial bahkan pendidikan bagi seorang anak, keluarga yang baik adalah keluarga yang memiliki keharmonisan yang baik di mana mereka saling mendukung dan saling mengasihi, baik antara orangtua dengan anak atau sesamanya.
Lingkungan sosial ekternal itu meliputi lingkungan bermain, pendidikan, dan lingkungan tempat tinggal. Lingkungan sosial dapat berpengaruh cukup besar terhadap cara pikir dan perilaku individu, ketika seorang individu memperoleh lingkungan negatif tak jarang individu tersebut terikut pengaruh buruk atau malah menjadi korban dengan mendapat bullying baik verbal maupun non-verbal.
Perasaan insecure yang disebabkan oleh realita kehidupan meliputi kekhawatiran akan masa depan yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan dan rasa takut akan kegagalan dan ditinggalkan.
Realita kehidupan terkadang membuat seseorang menjadi takut untuk memulai sesuatu yang dimana sebenarnya hal tersebut tidak perlu terlalu dipikirkan karena tidak ada yang tau akan masa depan.
Terlebih untuk seseorang yang memiliki jiwa perfeksionis cenderung memiliki rasa takut yang lebih tinggi karena ada harapan untuk melakukan yang terbaik, namun pada realita kehidupan tidak ada manusia yang melakukan hal sempurna, yang bisa dilakukan oleh manusia adalah senantiasa berusaha untuk meraihnya.
Karena keberhasilan tidak datang dengan sendirinya tetapi kitalah yang membentuk keberhasilan itu sendiri.
Berikut ini ada beberapa cara yang mungkin bisa dilakukan untuk mengatasi perasaan insecure.
Menyadari Perasaan Insecure
Hal yang paling penting dalam menghadapi rasa insecure ialah menyadari perasaan insecure.
Dengan menyadari perasaan insecure individu harus dapat menghadapi perasaan bukan malah menekan perasaan tersebut, namun menghadapi dengan rasa kejujuran.
Mencari Akar Perasaan Insecure
Setelah individu perasaan insecure dan menghadapi perasaan tersebut, langkah selanjutnya adala mencoba mencari tau darimana dan mengapa perasaan itu terbentuk.
Dengan mencari akar dari permasalahan insecure kita dapat lebih mudah mencari solusi atau cara untuk menghadapi perasaan tersebut.
Melatih Pikiran Positif
Melatih pikiran positif tentunya dapat mengurangi timbulnya perasaan insecure, karena perasaan insecure itu sendiri adalah perasaan negatif yang muncul akibat individu yang tidak dapat mengontrol pikiran dan emosinya.
Pahami Bahwa Kesempurnaan Itu Tidak Ada
Setiap manusia tentunya memiliki kekurangan, namun tentunya kekurangan tersebut tidak bisa dijadikan bahan untuk kita berpikiran negatif. Di balik kekurangan tentunya ada kelebihan yang bahkan mungkin hal tersebut tidak kita sadari.
Tetapkan Tujuan yang Realitis
Jangan cenderung berpikir untuk menjadi sempurna, sampai membandingkan diri dengan kemampuan orang lain. Cukup tetapkan tujuan yang realitis dan percaya dengan diri sendiri, tanpa perlu membanding-bandingkan diri dengan orang lain.
Menetapkan Self-Care
Cukup menjadi diri sendiri dan melakukan perawatan rutin sebagai bentuk apresiasi diri sendiri. Banyak hal yang dapat dilakukan di antaranya pergi ketempat yang disukai, berjumpa dengan teman, membaca, dan lainnya.
Kesimpulan
Insecure dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental dan dapat mempengaruhi interaksi sosial. Untuk mengatasi insecure, diperlukan kepercayaan diri yang lebih tinggi, serta cara-cara seperti selalu semangat dan bersungguh-sungguh dalam mencapai sesuatu yang bermanfaat, meminta pertolongan pada Allah SWT., serta memiliki positive thinking dan menerima takdir dari Allah SWT.
Solusi ini termasuk dalam self-confidence yang dapat dijadikan sebagai motivasi penguat diri. Stop insecure, kita semua bernilai dan berharga, berhenti menyalahkan diri sendiri. Tetaplah bangga untuk menjadi diri sendiri, stop insecure!
• Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry Banda Aceh