Ketika Memaafkan Orang Lain Terasa Sulit: Self Forgiveness dan Kebahagiaan Jiwa

Ilustrasi self Forgiveness
source Bing Image Creator 

Oleh: Nauratul Shafwah AF*

Manusia adalah makhluk yang rumit. Penuh emosi dan pengalaman baik dan buruk. Salah satu perjuangan yang sulit yaitu proses memaafkan baik memaafkan orang lain maupun diri sendiri. Banyak orang beranggapan bahwa memaafkan orang lain lebih sulit. Namun kenyataannya memafkan diri sendiri lebih sulit. Kita sering kali menyalahkan diri penyesalan yang kita lakukan di masa lalu.

Pemaafan terkadang menjadi perintah dari orang-orang. Akan tetapi apakah ketika sudah memaafkan berarti akan terlupakan? Atau kita terpaksa untuk memaafkan orang lain, dan rasa sakitnya masih ada. Kenapa masih terasa sakit? karena memorinyanya masih ada, emosi yang tersimpan. Jika ingatan tersebut tidak lagi mengandung emosi, maka tidak akan ada rasa sakit.

Memang benar memaafkan bukan berarti melupakan. Luka dan sakit di masa lalu mungkin masih terasa. Namun, memafkan diri sendiri bukan berarti menghapus kenangan akan tetapi melepaskan diri dari ikatan masa lalu.

Terkadang kita selalu dituntut untuk memaafkan orang lain. Jika memaafkan orang lain terasa berat, dan terlalu sulit, bagaimana kita akan sembuh? Apa yang harus kita lakukan? sering kali kita lupa untuk meminta maaf pada diri sendiri.

Kita perlu untuk meminta maaf dan memafkan diri sendiri karena itu awal dari mencintai diri sendiri dengan kata lain self forgiveness

Mencintai diri sendiri adalah perjalanan, bukan tujuan. Kita semua pasti pernah melakukan keselahan dan menyalahkan diri sendiri. Namun,memafkan diri sendiri bukan tentang membenarkan kesalahan akan tetapi penerimaan bahwa kita bukan manusia yang sempurna, dan belajar dari kesalahan untuk menjadi lebih baik.

Memaafkan diri sendiri bukan berarti melupakan akan tetapi mengubah emosi yang negatif menjadi positif ,mengubah rasa sakit menjadi obat.

Apa itu Self Forgiveness?

Self forgiveness adalah pengampunan diri atau pemaafan diri. Yang berasal dari kata forgiveness yang berarti keampunan atau kemampuan memberi ampun. 

Self forgiveness yaitu keadaan ketika seseorang berkeinginan menjadi baik untuk dirinya setelah membuang rasa bersalahnya. 

Self Forgiveness sebagai kerelaan membebaskan rasa benci terhadap diri sendiri pada sebuah kesalahan yang sudah diakui, melalui cara memunculkan dan mendorong rasa kasih sayang, dan cinta kepada diri sendiri. 

Self Forgiveness adalah sebagai motivasi untuk menjauhi rasa ingin balas dendam (self retaliation) dan meningkatkan perbuatan baik (benevolence) kepada diri sendiri Fincham, F. D. (2005).

Mengapa Self Forgiveness Lebih Penting?

1. Membebaskan Diri dari Kesalahan Masa Lalu

Ketika memaafkan diri kita melepaskan diri dari rasa bersalah, dendam dan beban yang selama ini kita tanggung.

2. Peningkatan Harga Diri

Ketika berhenti mengkritik dan menyalahkan diri sendiri, rasa percaya diri pun menungkat. Kita belajar menghargai dan mencintai diri sendiri apa adanya.

3. Terbuka untuk Kebahagiaan

Dengan memaafkan diri beban yang sudah berlalu hilang maka kita akan lebih fokus pada masa kini dan masa depan yang positif, sehingga kita bisa lebih bahagia.

4. Memperkuat Hubungan dengan Orang Lain

Ketika kita mampu memafkan diri sendiri kita juga akan lebih mudah memaafkan orang lain.

Bagaimana Cara Memaafkan Diri Sendiri (Self Forgiveness)?

Proses memaafkan diri sendiri memang tidak mudah. Butuh waktu yang lama. Berikut beberapa langkah yang mungkin bisa membantu:

1. Akui Rasa Sakit

Kenali dan validasi emosi yang kamu alami. Penting untuk memberi izin pada diri sendiri untuk merasa sakit hati, marah, atau dikhianati.

Dengan mengakui rasa sakit, kamu menciptakan ruang untuk penyembuhan dan pertumbuhan.

2. Pahami Dampaknya

Renungkan bagaimana memendam kebencian dan kemarahan memengaruhi kesejahteraan kamu. 

Sadarilah bahwa pengampunan bukanlah tentang memaafkan tindakan orang lain atau menyangkal rasa sakit sendiri. Ini tentang membebaskan diri kamu dari beban membawa emosi negatif.

3. Ubah Perspektif

Cobalah untuk melihat situasi dari sudut yang berbeda. Pertimbangkan keadaannya, niat orang tersebut, dan perjuangannya sendiri. 

Ini tidak berarti memaafkan perilakunya, tetapi ini dapat membantumu memperoleh pemahaman yang lebih luas dan menumbuhkan empati.

4. Praktikkan Belas Kasihan pada Diri Sendiri

Sampaikan kasih sayang dan pengertian yang sama kepada diri kamu sendiri seperti yang kamu lakukan kepada teman dekat. 

Sadarilah bahwa kita semua melakukan kesalahan dan mengalami saat-saat ketidaksempurnaan. 

Perlakukan diri kamu dengan kebaikan dan pengampunan, berikan ruang untuk pertumbuhan dan pembelajaran.

5. Lepaskan Ekspektasi

Lepaskan ekspektasi yang mungkin kamu miliki terhadap orang lain atau diri sendiri. Berpegang pada ekspektasi yang kaku dapat menyebabkan kekecewaan dan kebencian. 

Terimalah gagasan bahwa orang lain memiliki kekurangan, termasuk diri sendiri, dan bahwa pengampunan adalah cara untuk maju tanpa menanggung beban ekspektasi yang tidak terpenuhi.

6. Pilih Pengampunan 

Pengampunan adalah pilihan sadar. Putuskan untuk melepaskan emosi negatif dan berdamai dengan masa lalu. 

Bukan berarti melupakan atau membiarkan tindakan tersebut, melainkan membebaskan diri dari beban emosional yang negative menjadi positif.

7. Carilah Dukungan Jika Diperlukan

Pengampunan bisa menjadi proses yang menantang, dan tidak masalah jika ingin mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional yang tepercaya.  

Penutup 

Self Forgiveness (memaafkan diri) adalah hadiah yang terbaik untuk diri sendiri dengan memaafkan diri membuat diri lebih bahagia, bisa melepaskan belenggu masa lalu dan membuka jalan masa depan yang positif. 

Mencintai diri sendiri adalah perjalanan, bukan tujuan. Kita semua pasti pernah melakukan kesalahan dan menyalahkan diri sendiri. Memaafkan diri bukan berarti membenarkan atau menebus kesalahan tersebut akan tetapi tetap maju dengan belas kasih dan penerimaan diri.

Jika memaafkan orang lain terlalu sulit untuk dilakukan. Cobalah meminta maaf pada diri sendiri, terutama pada rasa sakit yang kita rasakan, "maaf ya aku sudah melukaimu" setelah itu kita merasa lebih baik dibandingkan memaafkan orang lain, tapi rasa sakitnya masih ada dan sulit dilupakan. 

Menerima itu baik tapi jangan berdamai apabila rasa sakit itu masih ada, tetapi lepaskan dulu emosinya agar ketika teringat kembali kejadian tersebut, kita menjadi biasa saja, tidak terasa sakit lagi karena sudah memaafkan. Dengan memaafkan diri sendiri maka kita akan mudah memaafkan orang lain.[]

• Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry Banda Aceh 
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url

Artikel Relevan